TEMPO.CO, Jakarta -Aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya menembak pria berinisial NZ, 25 tahun sopir taksi online gadungan saat berusaha kabur setelah melakukan pencurian dengan kekerasan kepada penumpangnya.
"Karena berusaha kabur dan membahayakan, dilakukan tindakan tegas dan terukur dan mengenai kaki pelaku," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di kantornya Senin 18 Maret 2019.
Baca : Viral Sopir Grab Car Usir Penumpang, Anjar Mujiono: Itu Fitnah
Argo mengatakan saat itu pelaku hendak melarikan diri dengan mengarahkan mobilnya ke polisi yang tengah menutup pergerakan pelaku dengan sepeda motor. Saat ini NZ masih dalam perawatan di RS Sukanto.
Kabid humas polda metro jaya kombes pol argo yuwono (tengah), Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi (kiri) menunjukkan foto tersangka saat rilis ungkap kasus pencurian dengan kekerasan atau pemerasan dengan modus sopir taksi online di Polda Metro Jaya, Jakarta, 18 Maret 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Argo mengatakan kasus ini bermula dari tindakan pencurian yang dilakukan oleh NZ yang menggunakan akun taksi online Grab milik temannya mengantarkan seorang perempuan GK dari Kemang ke Bekasi pada Jumat 15 Maret lalu.
Dalam perjalanan selepas keluar jalan tol Jatiwarna Bekasi, lanjut Argo, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau cutter dan mengancam korban dengan meminta uang dan barang milik korban.
Namun kata Argo, karena korban menolak, pelaku pun mengarahkan pisau cutter tersebut ke wajah tangan dan paha korban hingga menyebabkan luka. "Karena menolak pelaku pun melukai korban," ujarnya.
Simak juga :
Penerapan Aturan Baru Taksi Online, Kemenhub: Efektif Bulan Juni
Argo melanjutkan, korban menyerahkan sebuah ponsel genggam dan uang Rp 104.000. Namun pelaku kemudian mengancam korban untuk mengambil uang dari atm milik korban. Karena takut setelah dilukai korban menuruti permintaan tersebut dan mengambil uang Rp 4.400.000.
Argo mengatakan setelah itu dengan kondisi yang masih terluka korban dibawa dan diturunkan sopir taksi online gadungan itu di Rumah Sakit Pondok Kopi, kemudian dia pun kabur melarikan diri. "Setelah itu korban langsung melapor ke polisi," ujarnya.